PENYAKIT JANTUNG KORONER
Apakah Anda pernah mendengar mengenai penyakit jantung koroner?? Apakah seperti serangan jantung mendadak atau makanan berlemak yang begitu gurih dan menggiurkan. Apa yang Anda pikirkan tersebut tidak sepenuhnya salah. Berikut ini saya akan jelaskan beberapa fakta penting seputar penyakit jantung koroner, semoga bermanfaat yah... ^^
Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan oleh plak pada arteri koroner atau pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung. Arteri koronaria ini menyuplai darah yang kaya oksigen ke otot jantung. Apabila terjadi penyumbatan pembuluh ini, maka dapat dibayangkan aliran oksigen ke jantung akan terhambat.
Apa saja gejala PJK? Secara umum PJK ditandai dengan munculnya rasa nyeri di dada, terutama dada bagian tengah yang menjalar hingga ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke punggung. Nyeri ini bersifat khas pada penderita PJK dan dinamakan angina. Rasa nyeri ini akan timbul saat penderita melakukan aktivitas fisik atau emosional, dan akan berkurang saat beristirahat atau menggunakan obat. Jadi waspadalah jika mengalami rasa nyeri yang seperti ini, hendaknya segera konsultasi ke dokter. Gejala penyerta yang sering muncul adalah nafas pendek, berkeringat dingin dan timbulnya rasa mual.
PJK diawali dengan penumpukan plak di dinding pembuluh darah koroner. Plak ini berasal dari lemak, kolesterol, kalsium, atau kandungan lain dalam darah. Kandungan zat-zat ini dalam darah berasal dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Pembentukan plak terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari oleh penderita. Seiring berjalan waktu, plak ini mengeras dan mempersempit pembuluh darah, menyebabkan aliran darah ke dalam jantung terhambat. Saat inilah seseorang biasanya mulai mengeluhkan gejala-gejala PJK. Selain itu, plak juga dapat pecah dan menyebabkan timbulnya luka di dalam pembuluh yang ditutup oleh darah. Penutupan ini akan menambah besar penyempitan bahkan dapat menyumbat pembuluh sehingga tidak ada aliran darah sama sekali. Bagian jantung yang tidak mendapat aliran darah itu dapat mengalami kematiankarena tidak mendapat suplai oksigen dan nutrisi.
Resiko PJK bertambah seiring pertambahan usia. Perempuan sebelum menopause memiliki resiko lebih kecil mengalami PJK dibanding laki-laki. Faktor gen atau keturunan dan ras juga berpengaruh. Selain itu, adanya penyakit seperti dislipidemia (gangguan metabolisme lemak), diabetes mellitus, tekanan darah tinggi, dan kegemukan juga menambah resiko terserang PJK. Aktivitas fisik yang kurang dan merokok juga cukup berpengaruh. Di samping itu, pola makan yang tidak sehat juga menyebabkan tingginya resiko PJK.
Penderita PJK sebaiknya tidak mengkonsumsi pangan hewani berlemak tinggi, seperti daging yang berlemak, gajih, jeroan, kepiting, kerang-kerangan, susu penuh, sosis, dan keju. Pangan nabati berlemak tinggi seperti kacang tanah dan kacang mete juga sebaiknya dihindari. Selain itu, hindari juga makanan dan minuman yang mengandung alkohol dan garam tinggi. Ada batasan-batasan yang perlu diperhatikan untuk mengontrol konsumsi makanan sumber kolesterol, diantaranya konsumsi daging 3-4 kali/pekan, dan tidak lebih dari 100 gram atau 2 potong sedang per hari; konsumsi kuning telur tidak lebih dari 1-5 butir per pekan. Selain itu, minyak kelapa, santan, dan margarine juga sebaiknya dibatasi dan bila memungkinkan diganti dengan minyak jagung, minyak kedelai atau minyak biji matahari.
Penderita PJK sebaiknya memperbanyak konsumsi sayur dan buah untuk asupan serat terutama serat larut karena dapat membantu menurunkan kolesterol. Contohnya adalah bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, pisang, papaya, jeruk, apel, melon, dan semangka. Untuk pangan hewani dapat diganti dengan ikan atau ayam tanpa kulit. Protein nabati dapat diperoleh dari produk olahan kedelai seperti tahu dan tempe. Makanan pokok sumber karbohidrat dapat dikonsumsi seperti biasa seperti nasi, kentang, roti, dan lainnya. Selain jenis pangan, cara mengolah juga perlu diperhatikan. Cara mengolah yang dianjurkan adalah dikukus, dibakar, ditumis, dan direbus yang tidak atau hanya menggunakan sedikit minyak.
Apabila Anda belum terdeteksi menderita PJK, maka perlu dilakukan langkah-langkah untuk mencegah serangan ini. Pencegahan PJK harus dimulai sejak dini karena inisiasi pembentukan plak dimulai bahkan sejak anak-anak dan remaja. Oleh karena itu, sejak dini harus dibiasakan pola makan 3B, yaitu bergizi beragam dan berimbang. Perhatikan bahwa asupan lemak tidak lebih dari 30% dari total energy yang dikonsumsi. Perbanyak sayur dan buah untuk mengimbangi kolesterol yang juga harus dibatasi. Pola hidup sehat juga harus dibiasakan, seperti tidak merokok dan minum alcohol, menjaga berat badan ideal, aktivitas fisik teratur, mengontrol dan mengecek apakah ada kelainan hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia.
Semoga bermanfaat ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar