Preeklamsia merupakan penyakit di setiap negara berbeda-beda. Angka kejadian lebih banyak terjadi di negara berkembang dibanding pada negara maju. Hal ini disebabkan oleh karena di negara maju perawatan prenatalnya lebih baik. Kejadian preeklamsia dipengaruhi oleh paritas, ras, faktor genetik dan lingkungan Preeklamsia adalah keracunan pada kehamilan. Ini biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan atau bisa juga muncul pada trimester kedua. Preeklamsia mungkin terjadi pada setiap ibu hamil. Beberapa kondisi yang memiliki kemungkinan mengalami preeklamsia, yaitu kehamilan pertama, kehamilan bayi kembar, ibu hamil pengidap diabetes, ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi, memiliki masalah dengan ginjal, dan juga wanita yang hamil pertama pada usia 20 tahun di atas 35 tahun.
Definisi Preeklamsia
Preeklamsia adalah hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Tanda dan Gejala
Tanda preklamsia adalah dengan naiknya tekanan darah (hipertensi) dan terdapatnya kadar protein dalam urin yang berlebihan (proteinuria) setelah kehamilan mencapai 20 minggu. Kelebihan protein ini akan mempengaruhi kerja ginjal. Preeklamsia mempunyai gejala-gejala sebagai berikut (Wibowo 2006): Biasanya tanda-tanda preeklamsia timbul dalam urutan: pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria.
Anjuran Gizi Preeklamsia
Diet komplikasi kehamilan preeklampsia berdasarkan tujuan dan syarat diet adalah:
a. Tujuan Diet
- Mencapai dan mempertahankan status gizi normal
- Mencapai dan mempertahankan tekanan darah norma
- Mencegah atau mengurangi tekanan darah normal
- Mencapai keseimbangan nitrogen
- Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
- Mengurangi atau mencegah timbulnya faktor risiko lain atau penyulit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan
b. Syarat Diet
Syarat-syarat diet preeklampsia adalah:
- Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur-angsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energi tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
- Garam diberikan rendah sesuai dengan berat-ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan di bawah 3 kg/bulan atau di bawah 1 kg/minggu.
- Protein tinggi (1½-2 g/kg berat badan)
- Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda
- Vitamin cukup; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi
- Mineral cukup terutama kalsium dan kalium
- Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien
- Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cara yang keluar melalui urin, muntah, keringat, dan pernafasan.
Macam diet dan indikasi pemberian preeklamsia antara lain:
1). Diet preeklampsia I
Diet preeklampsia I diberikan pada pasien preeklampsia berat. Diet preeklampsia I diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
2). Diet preeklampsia II
Diet preeklampsia II diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia I atau kepada pasien preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendah garam I. Makanan ini cukup energi dan zat gizi lainnya.
3). Diet preeklampsia III
Diet preeklampsia III diberikan sebagai makanan perpindahan dari preeklampsia II atau kepada pasien preeklampsia ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup semua zat gizi. Jumlah energi harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg tiap bulan.